11.01.2008

Bahasa Komunikasi Yang Baik

Bicara tentang alat komunikasi tidak akan pernah ada habisnya, selalu saja ada yang menarik untuk dibahas mulai dari merek, tipe, fitur sampai bahasa dan tata cara yang baik dalam menggunakan alat komunikasi seperti Ponsel (Telpon Genggam) atau HandPhone (HP). Seiring dengan kemajuan zaman, peningkatan mutu alat komunikasi terus meningkat, namun apakah dengan seiringnya kemajuan alat komunikasi tersebut diiringi pula dengan tata cara dan bahasa yang baik dalam penggunaan alat komunikasi tersebut? Seperti kita ketahui dan kita perhatikan saja tata cara dan bahasa yang digunakan saat ini (untuk sms), nampaknya sudah semakin sulit untuk dimengerti dan dipahami karena tidak sesuai dengan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan, khususnya untuk masyarakat awam dan orang tua. Memang untuk para ABG dan Remaja, bahasa dan singkatan kata yang mereka pergunakan memang mudah untuk dimengerti dan dipahami, tapi tidak untuk orang dewasa, bagi orang dewasa bahasa dan singkatan kata yang digunakan ABG dan Remaja (untuk sms) saat ini terkadang membuat bingung, pusing dan sulit untuk diterjemahkan. Begitu pula dalam menggunakan ponsel untuk menelpon, tata cara menerima panggilan atau menelpon terkadang kita temui tidak lagi mengucapakan salam "selamat pagi" atau lainnya, mereka langsung bicara kepokok masalah, tidak tahu apakah sudah tepat belum siapa lawan bicara yang dituju. Memperhatikan itu semua, lalu bagaimana solusi yang harus diberikan? Solusinya adalah menyesesuikan siapa si lawan bicara dan si penerima pesan (sms), maksud saya adalah kita harus memahami dan mengetahui benar siapa dan bagai mana lawan bicara atau penerima pesan yang kita kirim. Seperti bila ABG dan Remaja mengirim pesan kesesama ABG atau Remaja, mereka boleh-boleh saja menggunakan bahasa gaul mereka, tapi bila mereka mengirim pesan atau nelpon ke orang yang sudah tua atau dewasa hendaknya bahasa gaul dan singkatan kata gaul tidak dipergunakan karena hal pertama yang harus diperhatikan adalah kesopanan terhadap orang yang lebih tua dan yang kedua adalah agar apa yang kita maksudkan di pesan singkat kita bisa dimengerti oleh si penerima pesan kita, jangan sampai apa yang kita maksud dalam pesan kita disalah artikan oleh si penerima pesan bisa-bisa pesan kita diacuhkan atau malah kita dimarahi oleh si penerima pesan karena ia salah menerjemahkan singkatan kata yang kita tulis. Selanjutnya bila kita menelpon atau menerima telpon dari seseorang terutama orang tua, hendaknya terlebih dahulu kita mengucapkan salam seperti "Assalamualaikum, Selamat Pagi" atau lainnya, setelah itu bila kita yang menelpon kita menanyakan siapa yang menerima telpon dari kita tersebut, tujuannya adalah untuk memastikan agar apa yang hendak kita sampaikan nantinya tidak salah orang, hal ini sering terjadi karena kita lupa menanyakan identitas atau nama si penerima kita langsung bicara kepokok permasalahan setelah kita selesai bicara betapa malunya karena salah lawan bicara, duh malunya bila yang kita bicarakan tersebut adalah suatu rahasia pribadi kita. Oleh karena itu kesimpulan dari posting ini adalah: Demi kelancaran dan tersampaikannya maksud serta tujuan kita dalam menggunakan alat komunikasi hendaknya kita selalu memperhatikan: 1. Ucapkan salam diawal bicara untuk menghormati si lawan bicara atau atau penerima sms. 2. Bila kita menelpon atau ditelpon, pastikan kalau orang lawan bicara kita sudah tepat untuk kita menyampaikan apa yang mau kita sampaikan nantinya. 3. Gunakan bahasa yang sesopan mungkin terutama untuk orang yang lebih tua dari kita bila kita menelpon atau mengirim pesan singkat, tujuannya adalah untuk menghormati penerima telpon atau sms. 4. Pergunakan ejaan kata yang baik dan benar serta mudah dipahami oleh sang penerima pesan bila kita mengirim pesan sms agar pesan kita dapat mudah dipahami. 5. Begitu pula dengan penggunaan singkatan kata dan kalimat gaul boleh-boleh saja dipergunakan tapi kita harus pilah terlebih siapa yang akan menerima pesan sms dari kita, ABG, Remaja, Atau Orang Dewasa (sudah tua), kalau untuk ABG dan Remaja boleh saja kita menggunakan singkatan kata atau kalimat gaul. Tapi bila pesan kita untuk orang dewasa atau sudah tua hendaknya singkatan kata dan kalimat gaul tidak kita pergunakan dengan tujuan untuk menghormati orang yang lebih tua dan umumnya orang tua tidak paham akan singkatan kata dan kalimat gaul, bisa-bisa isi pesan kita tidak dimengerti atau bahkan kita bisa dimarahi bila mereka salah mengartikannya. 6. Ucapkan salam dan permintaan maaf diakhir telpon atau sms dari kita, tujuannya adalah untuk menghormati sipenerima telpon atau sms dan permintaan maaf tujuannya bila ada kalimat yang kita sampaikan ditelpon atau sms kita ada yang kurang berkenan dihati agar dapat dimaafkan. Serta ucapan salam penutup untuk menghormati penerima telpon atau sms dari kita. Semoga isi posting ini dapat bermanfaat untuk kita semua, wassalam.

HP Alat Komunikasi dan Bisnis

Sekarang ini siapakah yang tidak tahu akan HandPhone (HP)? Tentunya sudah tidak awam (suatu yang aneh) lagi bagi masyarakat dari golongan ekonomi menengah, dari orang dewasa sampai anak-anak sekalipun. Namun apakah masyarakat umum juga sudah tahu kegunaan atau manfaat lain dari HandPhone selain untuk alat komunikasi seperti nelpon atau sms? Tentunya jawabnya tidak. Mengapa saya katakan tidak? Karena setiap orang cara pemikirannya berbeda-beda, ada yang cuma berpikiran meski ponsel (HP) nya sudah memiliki fitur yang lengkap, asal dia bisa nelpon dan sms itu udah cukup. Ada juga yang selalu ingin tahu apa saja kegunaan ponsel selain untuk alat komunikasi dan ia selalu mencoba setiap informasi yang ia dapat sesuai dengan merek dan tipe ponsel miliknya, disinilah terkadang sering terjadi seseorang sering gonta-ganti ponsel karena ia selalu mengejar fitur-fitur tertentu yang ditawarkan dan ditanamkan di ponsel merek dan tipe tertentu. Apakah dengan demikian bisa memuaskan hati seseorang? Tentu saja tidak karena ia tidak akan pernah puas sebab setiap saat akan ada fitur-fitur terbaru yang ditawarkan ketengah masyarakat. Seperti halnya saat ini bagi pemilik ponsel merek dan tipe tertentu sudah dapat meraih rupiah (hadiah pulsa dan lain-lain) dari setiap pemilik ponsel menerima panggilan telpon atau sms/mms. Dan asyiknya lagi untuk mengikuti program ini tidak sulit kita hanya diminta mengisi formulir pendaftaran dan photo copy KTP saja. Lalu bagaimana pula hubungannya dengan ponsel ini? Setelah mengisi formulir maka pada ponsel tersebut akan disuntikkan sebuah aplikasi untuk iklan melalui ponsel, tapi untuk saat ini baru ponsel tertentu saja yang dapat menggunakan aplikasi ini yaitu ponsel berbasis Symbian 2nd, mudah-mudahan masa yang akan datang akan ada pula untuk ponsel berbasis java, tapi ingat sebelum menginstal aplikasi ini pastikan dulu GPRS udah aktif dan setingan GPRS sudah benar karena untuk proses registrasi pendaftaran User dan PIN perlu koneksi jaringan GPRS ke server layanan program tersebut. Terbuktikan kemajuan tehnologi komunikasi saat ini sudah semakin pesat, dulu pertama diciptakan alat komunikasi (ponsel/Hp) gunanya hanya untuk nelpon dan sms saja, terus berkembang bisa untuk berkirim photo digital melalui MMS dan browsing kedunia maya, ada pula sms banking untuk layanan perbankan menggunakan ponsel, beberapa tahun yang lalu sudah diluncurkan tehnologi layanan 3G agar pengguna ponsel tertentu bisa saling bertatap muka waktu mereka bertelponan dan lain sebagainya. Bahkan saat ini telah diluncurkan pula program yang menguntungkan untuk pengguna ponsel yaitu program beriklan lewat ponsel seperti yang saya uraikan diatas bahwa bagi pengguna aplikasi ini selain menghias layar ponsel waktu ada panggilan telpon masuk atau sms/mms juga mendapatkan keuntungan seperti poin yang dapat ditukarkan menjadi pulsa,bahkan bila anda terdaftar sebagai agen ada akan mendapatkan keuntungan yang lebih lagi. Untuk informasi lebih lanjut tentang program beriklan lewat ponsel ini silahkan kirim pertanyaan anda melalui email ke: bisnisokey@gmail.com Tapi apakah untuk masa yang akan datang status ponsel sebagai alat komunikasi akan tergusur dan digantikan oleh alat komunikasi yang lain seperti halnya ponsel menggeser posisi Wartel (Warung Telekomunikasi) dari hati rakyat? Kita lihat saja nanti.

10.27.2008

Lanjutan post Kejasama 1

Seperti yang saya tulis di posting saya yang berjudul Kerjasama Untuk
Kenyamanan 1, diposting ini saya akan melanjutkan saran saya tersebut.
Langkah kerjasama antara operator (pihak penyedia sim card) seluler
dan vendor yang menciptakan dan memproduksi ponsel dalam memberikan
keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan ponsel. Misalkansaja operator
Indosat selaku penerbit nomor ICCID kartu seluler dapat menggabungkan
nya dengan nomor IMEI yang dikeluarkan oleh vendor sipembuat ponsel
kita ambil contoh Nokia. Cara kerjanya misalkan seseorang membeli
ponsel merek A dengan nomor IMEI 0123456789 dan menggunakan kartu dari
Indosat maka sipemilik ponsel harus meregistrasikan nama, tempat
tanggal lahir, alamat lengkap, nomor ktp, nomor kartu seluler
alternatif, merek dan tipe ponsel, nomor IMEI ponsel yang dibeli dan
pasword (pasword yang akan digunakan bila ponsel tersebut hilang) ke
operator seluler yang digunakannya, selanjutnya pihak operator
melanjutkan registrasi tersebut ke vendor yang mengeluarkan ponsel
tersebut. Selanjutnya bila registrasi selesai pihak vendor atau
operator memberikan sms notifikasi pendaftaran ke no pelanggan
tersebut. Lalu bagaimana bila ponsel tersebut hilang? Jika terjadi
ponsel yang telah didaftarkan hilang maka sipemilik ponsel cukup
menghubungi operator dengan mengirim pesan sms menggunakan nomor sim
card alternatif miliknya yang telah dimasukkan waktu registrasi dengan
format sms seperti waktu registrasi namun ditambah perintah
penghapusan nomor IMEI ponsel yang hilang dari sistem vendor yang
mengeluarkan nomor IMEI tersebut agar ponsel tersebut menjadi barang
rongsokan saja, agar sipencuri tidak dapat menjual atau menggunakan
ponsel tersebut. Dan format sms tersebut dikirim ke operator/ ke
vendor yang menerbitkan IMEI tersebut misalkan Nokia. Setelah menerima
laporan dari pemilik ponsel yang hilang maka operator misalkan saja
Indosat langsung menindaklanjuti laporan tersebut misalkan ke Nokia
agar ponsel dengan nomor IMEI 0123456789 segera dihapus dari sistem
nokia karena ponsel tersebut telah hilang dicuri atau dirampas. Saya
rasa cara seperti inilah yang dapat menekan kasus kejahatan terhadap
pemilik ponsel dan memberikan kenyamanan serta keamanan dalam
penggunaan alat komunikasi hal ini ponsel dimasyarakat. Keuntungan
lainnya yang diperoleh oleh operator dan masyarakat adalah untuk
menekan kasus kejahatan penipuan yang mengatasnamakan operator
seluler, sistem kerjanya masyarakat yang menerima sms penipuan
tersebut dapat memberi informasi ke operator yang bersangkutan,
berdasarkan laporan tersebut operator melacak sms keluar dari nomor
kartu yang dilaporkan, bila terbukti operator bisa menindak tegas
pelaku penipuan yang mengatasnamakan operator dengan langsung melacar
nomor IMEI ponsel yang digunakan selanjutnya pihak operator dapat
menon aktifkan ponsel pelaku agar pelaku jera serta untuk mengurangi
tugas kepolisian dalam mengusut pelaku-pelaku kejahatan atau
perampasan ponsel. Tapi semua ini hanya ide dan saran saja kepada
Indosat khususnya dan operator-operator lain yang ada di Indonesia
pada umumnya.

Kerjasama Untuk Kenyamanan 1

Seiring terus melajunya zaman, peningkatan mutu dan nilai guna dalam
bidang Teknologi Komunikasi terus dikembangkan oleh vendor & provider
baik pemain lama maupun yang terbaru. Berbagai inovasi terbaru terus
diluncurkan dan ditawarkan ke tengah-tengah masyarakat, dari ponsel
yang sederhana sampai ponsel yang harganya mencapai puluhan juta yang
otomatis sudah tidak bisa kita dibayangkan sudah seperti apa fitur
yang ditanamkan dalam ponsel tersebut. Namun kesemuanya itu tak
berarti bila ponsel yang kita sayangi itu berpindah tangan keorang
lain dengan terpaksa karena dirampas atau dicuri oleh orang. Apalah
artinya fitur lengkap tersebut, karena tidak bisa mengembalikan ponsel
yang telah hilang dari tangan kita. Dari sekian banyak kasus pencurian
dan perampasan alat komunikasi seperti ponsel, hanya beberapa persen
saja yang dapat kembali lagi kepemiliknya. Mengapa demikian? Jawabnya
adalah:
Pertama karena ponsel merupakan barang yang mudah sekali dalam jualnya
sehingga mudah sekali berpindah tangan. Kedua meski ponsel telah
dilengkapi dengan kode keamanan namun bagi pelaku kejahatan, Kode
keamanan yang telah ada dalam ponsel bukanlah suatu yang berarti
dengan kata lain bagi mereka gampang sekali untuk membobolnya dan bila
kode telah dilumpuhkan maka ponsel telah siap dipergunakan kembali.
Lantas bagaimanakah langkah yang harus dilakukan oleh vendor ,provider
dan operator untuk mengatasi mengatisi masalah tersebut demi keamanan
dan kenyamanan masyarakat pengguna telpon seluler (ponsel)?
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah harus ada nya kerja sama
antara operator selaku penyedia sim card ponsel dengan vendor dan
provider selaku pembuat ponsel. Lalu kerjasama bagaimana yang harus
dilakukan? Kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama dalam penguncian
ponsel secara otomatis bila ponsel tersebut hilang, ya sistem kerjanya
seperti aplikasi "m-guard" yang khusus untuk ponsel sony ericsson yang
langsung mengunci ponsel secara permanen meski telah diganti kartu
(sim card) baru. Untuk langkah selanjutnya silahkan lihat posting
sambungan ini. (bersambung)

Album Photo

Album Photo 1

Ponsel Alat Komunikasi Untuk Rakyat

Seperti yang kita ketahui, saat ini penggunaan ponsel (hp) dan
sejenisnya sebagai alat telekomunikasi bukanlah suatu barang mewah
lagi yang hanya dimiliki oleh golongan elit saja melainkan sudah
sampai kegolongan rakyat biasa yang berpenghasilan pas-pasan saja.
Apakah yang menjadi penyebabnya? Pertama karena adanya kebutuhan untuk
berkomunikasi, bayangkan saja bagaimana bila kita tidak ada alat untuk
berkomunikasi secara langsung seperti beberapa puluh tahun yang silam
hanya mengandalkan surat atau telegram sedangkan situasi sangat
mendesak karena keluarga sakit atau sebagainya. Tentunya kabar
tersebut akan sangat telat sampai kepada keluarga atau kerabat yang
ingin kita beri informasi. Penyebab kedua para pendor (Perusahaan
Ponsel) sejak beberapa tahun yang lalu telah memahami kebutuhan
masyarakat akan alat komunikasi yang harganya terjangkau dengan
membuat ponsel-ponsel tipe standar yang harganya bisa terjangkau oleh
rakyat golongan yang berpenghasilan rendah. Penyebab ketiga mudahnya
mendapatkan kartu perdana (sim card) karena harganya murah, saya masih
ingat pertama kali saya menggunakan ponsel waktu tahun 1998/1999.
Waktu itu saya beli ponsel second dengan harga 550rb (itu belum ada
kartu) dan untuk kartu perdana harganya 500rb dan paling murah
300rb-an (yang 300rb sangat langka) jadi terpaksa saya beli yang 500rb
jadi total saya beli ponsel+perdana 1,05jt sangat mahal sekali bukan.
Waktu itu baru ada 2 jaringan operator yang ada di Kotabumi, bahkan
ada teman saya yang beli ponsel belum sempat dipakai karena tidak ada
uang untuk beli kartu perdana terpaksa dijual lagi menyedihkan bukan?.
Sedangkan untuk saat ini baik ponsel maupun sim card nya sudah mudah
sekali didapati dan harganya sangat murah sekali,sudah isi pulsa lagi.
Tidak seperti zaman dulu, untuk beli sim card dengan pulsa Rp.0,- saja
harganya paling murah 100rb jadi sudah berbeda jauh dari zaman dulu.
Penyebab keempat adalah harga pulsa/voucher isi ulang yang sangat
murah. Seperti yang saya ceritakan diatas, ditahun 1999-an nilai pulsa
elektrik dan voucher isi ulang yang paling murah 50rb-100rb, sedangkan
sekaran nilai pulsa udah bervariasi 5rb, 10, 15, 20, 25 dan seterusnya
bahkan ada yang seribu rupiah. Bila kita bandingkan dengan zaman dulu
sudah dapat kita rasakan sendiri akan jauhnya perubahan perkembangan
tehnologi dalam bidang komunikasi saat ini, serta sudah patut kita
syukuri dan ucapkan terimakasih kepada para pemikir dan pengembang
jasa telekomunikasi sehingga kita tidak terbelakang.